Pada suatu hari ketika
sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia menemui
beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya kerana
tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang masin di
sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi
keduanya.
Fenomena ganjil itu
memeningkan Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari penyebab
terpisahnya air tawar dari air masin di tengah-tengah lautan. Ia mulai
berfikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu
menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia
tak kunjung mendapatkan jawapan yang memuaskan tentang fenomena ganjil
tersebut.
Sampai pada suatu hari ia
bertemu dengan seorang profesor Muslim, kemudian ia pun menceritakan
fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang
bertemunya dua lautan (surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering
diidentikkan dengan Terusan Suez. Ayat itu berbunyi “Marajal bahraini
yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laa yabghiyaan.. .”Artinya: “Dia
biarkan dua lautan bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak
boleh ditembus.”
Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53 di atas.
Selain
itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan
tapi tak bercampur airnya diartikan sebagai lokasi muara sungai, di
mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air masin dari
laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat
Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi “Yakhruju minhuma lu’lu`u wal marjaan”
artinya “Keluar dari keduanya mutiara dan marjan.” Padahal di muara
sungai tidak
ditemukan mutiara.
ditemukan mutiara.
...Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam...
Al Qur’an ini mustahil disusun dan dibuat-buat oleh Muhammad yang hidup di abad
ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk
mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera. Benar-benar
suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam
akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata bahawa Al
Qur’an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang
seluruh kandungannya mutlak benar. Dengan seketika dia pun memeluk
Islam.
“Dan Dialah yang membiarkan
dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang
lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan
batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53)
Allahu
Akbar…! Mr. Costeau mendapat hidayah melalui fenomena teknologi
kelautan. Maha Benar Allah yang Maha Agung. Shadaqallahu Al
`Azhim.Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya hati manusia akan
berkarat sebagaimana besi yang dikaratkan oleh air.” Bila seorang
bertanya, “Apakah caranya untuk menjadikan hati-hati ini bersih
kembali?” Rasulullah s.a.w. bersabda, “Selalulah ingat mati dan membaca
Al Quran.”
...Mr. Costeau mendapat hidayah melalui fenomena teknologi kelautan. Maha Benar Allah yang Maha Agung...
Jika
anda seorang penyelam, maka anda harus mengunjungi Cenote Angelita,
Mexico. Disana ada sebuah gua. Jika anda menyelam sampai kedalaman 30
meter, airnya air segar (tawar), namun jika anda menyelam sampai
kedalaman lebih dari 60 meter, airnya menjadi air asin, lalu anda dapat
melihat sebuah “sungai” di dasarnya, lengkap dengan pohon dan
daun-daunan.
Setengah
pengkaji mengatakan, itu bukanlah sungai biasa, itu adalah lapisan
hidrogen sulfida, nampak seperti sungai… luar biasa bukan? Lihatlah
betapa hebatnya ciptaan Allah SWT.
subkhanallah......
BalasHapussubkhanallah....
BalasHapus