Mars, tetangga Bumi, mungkin adalah planet yang paling sering dipelajari
di tata surya kita. Sudah ada dua robot penjelajah, Spirit dan
Opportunity, yang meneliti permukaan Mars sejak 2004.
Kini Spirit
tak lagi mengirim data komunikasi kembali ke Bumi. Meski Opportunity
masih berjalan namun NASA berencana mengirimkan robot penjelajah ketiga
di permukaan Mars pada Senin (6/8) siang WIB bernama Curiosity. Robot
penjelajah ini akan mengangkut instrumen ilmiah dengan massa 10 kali
lebih banyak dari robot-robot penjelajah sebelumnya di Mars. Robot ini
diharapkan bisa memberi kesempatan untuk mengetahui Planet Merah secara
lebih mendalam.
Sebelum
eksplorasi Mars dimulai, ada kesalahpahaman yang muncul tentang planet
ini akibat minimnya informasi. Berikut adalah mitos-mitos Mars yang
masih bertahan.
Mitos #1: Ada wajah di Mars
Pada
1976, pesawat luar angkasa Viking 1 milik NASA mengambil foto permukaan
planet Mars yang ternyata agak mengerikan. Terlihat seperti ada wajah
manusia yang melihat dari permukaan planet tersebut. Ilmuwan sudah
mengatakan bahwa 'Wajah di Mars' adalah trik cahaya dan bayangan, namun
publik keburu heboh. Para penyuka teori konspirasi menganggap wajah di
Mars sebagai bukti kehidupan. Tabloid gosip pun terus membahasnya.
Bahkan, episode serial televisi "The X-Files" pernah membahas hal ini
pada 1993 (episode: "Space").
Pada 1998, Mars Global Surveyor
NASA terbang ke 'wajah' tersebut dan mengambil gambar tajam pertama dari
bentuk tanah di Mars sejak misi pesawat Viking. Kali ini, bentuknya
tidak lagi seperti wajah, melainkan hanya mesa, semacam bukit atau
gunung dengan permukaan rata. Teori wajah di Mars pun semakin diragukan
lagi pada 2001, saat Mars Global Surveyor mengambil lebih banyak foto.
Dengan resolusi tinggi, wajah di Mars ternyata hanyalah sebuah 'butte',
bukit terisolasi dengan bagian atas rata.
Mitos #2: Penduduk Mars membangun saluran air yang rumit
Lama
sebelum wajah Mars menjadi misteri publik, pengamat planet yakin bahwa
ada bentuk-bentuk aneh menghiasi permukaan Planet Merah tersebut. Pada
1887, astronom Italia Giovanni Schiaparelli melihat bentuk-bentuk yang
ia sebut 'canali' atau kanal, di permukaan planet Mars. Apakah
fitur-fitur ini bisa menjadi bukti irigasi dan peradaban?
Begitulah
yang dipikirkan oleh pebisnis Amerika Percival Lowell. Gambar-gambarnya
akan kanal-kanal di Mars dan tiga buku yang ia terbitkan antara 1895
dan 1908 menyebarkan ide bahwa ada mahluk cerdas yang membangun kanal
untuk menarik air dari puncak es Mars.
Foto jarak dekat Mars pada
1965, diambil oleh pesawat luar angkasa Mariner 4, membunuh teori
tersebut. Ternyata kanal itu tidak ada, hanya ilusi optik.
Mitos#3: Mars punya lautan
Awalnya,
Mars diduga memiliki lautan. Pada 1784, astronom Sir William Herschel
menerbitkan penelitian hasil pengamatan teleskop akan Mars. Ada temuan
yang tepat dari laporan tersebut, namun Herschel membuat asumsi salah
akan area gelap di Mars yang ia anggap sebagai lautan. Ide bahwa Mars
punya lautan bertahan sepanjang 1800an.
Setelah Mars dilihat
lebih dekat, planet itu ternyata sangat kering, meski para ilmuwan
percaya bahwa ada air yang pernah mengalir di planet itu miliaran tahun
lalu. Sampai sekarang, air yang ditemukan di Mars sudah 'terkunci' jadi
es di tanah, sementara bukti air di permukaan Mars masih belum jelas.
Mitos #4: Mars akan terlihat sama besarnya seperti Bulan
Sejak
2003, beredar email yang mengklaim bahwa pada tanggal-tanggal tertentu,
Mars akan terlihat sama besarnya seperti bulan purnama dari Bumi. Dan,
dengan pesan tambahan, penulisnya memberi peringatan buat pembaca,
"Orang yang hidup sekarang tidak akan bisa melihatnya lagi." Ternyata
memang tidak ada yang pernah melihat Mars sama besarnya dengan bulan.
Orbit Mars membawa planet tersebut dekat dengan Bumi pada 27 Agustus
2003, namun planet tersebut 'hanya' terlihat enam kali lebih besar dan
85 kali lebih terang, tapi tidak sebesar Bulan.
Posisi Mars pada
2003 ini adalah yang paling dekat dengan Bumi dalam 60 ribu tahun
terakhir, sekitar 56 juta kilometer. Sebagai perbandingannya, Bulan
rata-rata berada pada jarak 384.400 km dari Bumi. Meski ukurannya jauh
lebih besar, Mars harus berada sangat dekat dengan Bumi untuk bisa
menyaingi Bulan.
Mitos #5: Ada kehidupan mahluk cerdas di Mars
Kemungkinan
adanya kehidupan di Mars memang belum dicoret, namun kini para ilmuwan
lebih mencari mikroba kecil, bukan mahluk Mars super cerdas dengan
lengan seperti tentakel. Pada 1784, Sir William Herschel yang sangat
percaya pada mahluk ekstraterestrial menulis bahwa orang-orang Mars
"kemungkinan menikmati situasi yang sama seperti kita." Dia
mendasarkannya pada kanal-kanal yang menjadi dasar adanya peradaban kuno
di planet tersebut. Tentu saja, teori akan kanal tersebut tak terbukti.
Mungkin
mahluk Mars yang paling terkenal ada di novel karya H.G.Wells berjudul
"The War of the Worlds" yang diterbitkan pada 1898. Pada 1938, drama
radio dari novel tersebut menyebabkan kepanikan saat para pendengar
mengira bahwa benar-benar ada serangan dari Mars. Baru saja 17 tahun
sebelumnya, New York Times menerbitkan artikel soal Marconi Wireless
Telegraph Company, Ltd., yang menerima transmisi dari Mars secara
reguler.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar